tipsbisniskus.my.id – JAKARTA – Harga emas global diperkirakan akan segera melanjutkan reli pada tahun baru 2024 , seiring ketidakpastian yang mana masih membayangi prospek dunia usaha dunia hingga memacu permintaan safe-haven untuk logam mulia . Harga emas menangguhkan 2023 di tempat kedudukan USD2.063 per ounce, atau melonjak 13% secara year-on-year (YoY).
Raihan yang dimaksud juga menjadi kenaikan tahunan pertamanya pada tiga tahun, dan juga mencapai level tertinggi sepanjang masa di tempat USD2.110 per ounce pada awal bulan Desember. Reli biaya emas telah terjadi selama lebih banyak dari dua bulan terakhir, didorong oleh permintaan penanam modal setelahnya kegelisahan resesi mencuat.
Sentimen lain datang dari ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve Negeri Paman Sam alias The Fed -bank sentral AS- setelahnya siklus kenaikan suku bunga agresif yang tersebut dimulai pada awal 2022.
Selain itu ketegangan geopolitik yang tersebut meningkat di area Timur Tengah turut mendongkrak daya tarik safe-haven emas. Semua faktor yang disebutkan kemudian masih sejumlah lagi lainnya, diproyeksikan akan menopang biaya emas pada tahun 2024.
“Menyusul kinerja sangat kuat pada tahun 2023, kami mengamati kenaikan nilai akan datang berlanjut pada tahun 2024, didorong oleh trifecta kesempatan mengejar hedge fund, bank sentral terus membeli emas dengan kecepatan yang dimaksud kuat, dan juga paling bukan permintaan baru dari penanam modal ETF,” kata Ole Hansen dari Saxo Bank.
JPMorgan juga memprediksi ‘reli breakout’ untuk emas pada pertengahan 2024, memperkirakan nilai tukar emas akan mencapai puncaknya dalam level USD2.300, ketika Amerika Serikat diprediksi siap memangkas suku bunga. UBS mengawasi nilai tukar emas sanggup menyentuh USD2.200 pada akhir tahun depan sebab meningkatnya risiko geopolitik juga inflasi.
Dalam prospek 2024 yang diterbitkan awal bulan ini, World Gold Council mengatakan, pihaknya memprediksi bank sentral akan segera melanjutkan pembelian emas mereka. Hal itu dapat memberikan dukungan tambahan untuk emas serta semakin meningkatkan daya tariknya.
Namun, beberapa analis memberikan wanti-wanti bahwa hal-hal yang disebutkan bisa saja berubah apabila naiknya harga Negeri Paman Sam melonjak lagi.
“Emas dapat dipaksa mengurangi sebagian kenaikan tahun ini jikalau lonjakan kenaikan harga memaksa The Fed untuk meninggalkan rencana poros kebijakan pada 2024,” ungkap Han Tan, kepala analis bursa pada Exinity terhadap Reuters.
